Keluhan pada ibu hamil yang menderita sindrom HELLP bisa sangat minim sampai sangat berat, diantaranya:
kaki bengkak, berat badan yang bertambah drastis, sakit kepala, nyeri perut bagian atas, mual-muntah, pengelihatan yang kabur, kejang, mimisan.
Pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan hipertensi, kemudian dokter akan melakukan tes darah dan urin untuk mengetahui beratnya penyakit. Bila ditemukan kadar trombosit yang rendah, adanya peningkatan enzim hati (SGOT-SGPT) dan peningkatan kadar bilirubun dan LDH maka dapat dipastikan bahwa hipertensi pada ibu tergolong sebagai sindrom HELLP.
Apa bedanya sindrom HELLP dengan hipertensi pada kehamilan?
singkatnya, jika hipertensi tidak menimbulkan gejala dan tidak mempengaruhi hasil laboratorium, maka hipertensinya saat itu tidak menyebabkan komplikasi organ ibu yang membutuhkan perhatian. Namun jika hipertensi disertai oleh gejala/sindrom maka komplikasi pada ibu dan janin semakin besar.
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi?
Pada ibu dapat terjadi kerusakan organ, seperti ginjal, hati dan jantung. Pada janin dapat menyebabkan plasenta janin rusak, akibatnya janin kurang mendapat asupan makanan hingga pertumbuhannya terhambat, bila janin kurang mendapat asupan oksigen dari ibu dapat terjadi gawat janin. Bila Plasenta lepas sebelum persalinan maka dapat terjadi perdarahan, hal ini merupakan kegawatdaruratan untuk ibu dan janinnya.
Apa obat untuk sindrom HELLP?
Anda akan diberikan obat hipertensi dan obat-obatan penunjang lainnya. Jika penyakit hipertensi menimbulkan gejala dan komplikasi, dokter akan mempertimbangkan untuk melahirkan bayi anda walaupun bayi dalam kondisi masih prematur. Karena komplikasi tersebut akan berangsur-angsur membaik setelah janin dilahirkan. Sebelum dilakukan persalinan, maka ibu akan mendapatkan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru janin.
Bisakah dicegah?
Hipertensi pada kehamilan maupun sindrom HELLP tidak dapat dicegah. Namun komplikasinya dapat diminimalkan jika penanganannya baik. Oleh karena itu, pada trimester ketiga kehamilan ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya lebih rutin terutama jika mempunyai hipertensi, sehingga komplikasinya dapat terdeteksi dini.