Saturday, May 26, 2012

Air ketuban hijau

"Karena baca tweet teman yg ngomongin air ketuban, jd kepikiran bikin tulisan ini"

Selama dalam kandungan bayi dilindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban. Air ketuban berasal dari plasma darah ibu, isinya terdiri dari protein, karbohidrat, elektrolit, lemak, dll yang baik untuk pertumbuhan janin. Seiring dengan pertumbuhan janin, saat fungsi ginjalnya sudah berkembang, maka pipis janin juga ditemukan dalam air ketuban. Namun, air ketuban selalu diperbaharui tiap 3 jam, sehingga tetap layak untuk janin. Di dalam lindungan rahim, selaput dan cairan ketuban ini, janin juga belajar menelan dan bernafas. Air ketuban masuk ke dalam paru-paru dan lambung. Namun ini normal, itu semua dimaksudkan Tuhan untuk perkembangan organ-organ janin.

Sisa cairan ketuban yang tertelan, selain dikeluarkan lewat urin, akan dikeluarkan juga lewat feses bayi yang pertama kali yaitu 24 jam setelah bayi dilahirkan, nama latin dari feses janin ini adalah mekonium. Keluarnya mekonium setelah bayi dilahirkan adalah tanda bahwa usus janin tidak cacat. Jika mekonium ini tidak keluar dalam waktu 24 jam, maka dokter akan curiga terhadap kelainan usus besar bayi.

Normalnya, cairan ketuban bening, namun jika mekonium keluar saat bayi masih dalam kandungan atau pada saat persalinan, warna air ketuban bisa menjadi kecoklatan atau hijau. Mengapa mekonium ini bisa keluar sebelum bayi dilahirkan? Ini merupakan tanda bahwa janin kekurangan asupan oksigen. Misalnya jika leher janin terlilit tali pusatnya sendiri. Atau misalnya karena ibu menderita tekanan darah tinggi atau diabetes melitus yang tidak terkontrol. Masih banyak penyebab lainnya.

Pada kasus selaput ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum pembukaan leher rahim lengkap saat persalinan), dokter akan memeriksa warna cairan ketuban. Dokter akan memeriksa keadaan janin anda dengan alat Cardiotocogramm (CTG), alat ini merekam kontraksi rahim dan pola denyut jantung janin. Apalagi dengan adanya cairan ketuban berwarna hijau, dokter akan mengamati perubahan-perubahan pada kertas CTG tersebut. Dengan pengamatan ini akan ditentukan apakah janin boleh lahir spontan atau harus segera dilahirkan dengan operasi caesar. 

Bayi yang lahir dengan air ketuban berwarna hijau segera dibersihkan saluran pernafasannya dengan alat suction. Hal ini untuk menghindari gangguan pernafasan janin dan infeksi paru-paru, karena bisa saja saluran pernafasan bayi tersedak air ketuban. Tidak semua janin yang lahir dengan cairan ketuban warna ijo menderita gangguan pernafasan, dan mereka sehat-sehat saja. Namun ada pula yang paru-parunya tersedak cairan ketuban ijo, yang menderita gangguan pernafasan akut, yang disebut "sindrom aspirasi mekonium". Gejalanya antara lain, saat bayi lahir tidak kuat menangis, atau hanya mengerang, ini pertanda nafasnya lemah, kulitnya kebiruan, cuping hidungnya merekah, tali pusat kehijauan, gerakan otot yang lemah. Pada bayi normal, saat lahir bisa saja tidak langsung menangis dan kulitnya kebiruan, namun dokter akan mengamati selama 5 menit dan 10 menit pertama. Bayi normal tentu saja warna kulitnya kemudian akan memerah, dan menangis kuat disertai gerakan tangan dan kaki yang kuat. 

Bayi menelan air ketuban itu NORMAL, yang dikhawatirkan adalah jika air ketuban yang tercemar feses janin masuk ke saluran nafas.

Pada bayi yang menderita sindrom aspirasi mekonium, akan dirawat pada ruang intensif dan dirawat sampai pernafasannya membaik.

Oya, ada mitos katanya cairan ketuban yang hijau itu karena waktu BAB atau BAK tidak bersih cebok. Ini tidak ada hubungannya sama sekali.

Salam sehat.

Saturday, May 5, 2012

kanker menyebabkan anemia

Karena di rs banyak pasien kanker payudara, saya jadi kepikiran menulis salah satu problem pasien kanker, yaitu anemia.
Salah satu penyebab utama rasa lemas pada pasien kanker adalah anemia atau biasanya disebut kurang darah. Biasanya pasien-pasien kanker ini mengeluh rasa mudah lelah, sakit kepala, mata berkunang-kunang, nafas pendek, denyut jantung cepat dan telinga berdengung. sebanyak 30% pasien-pasien dengan kanker payudara menderita anemia, sedangkan pada pasien kanker ovarium (indung telurs) dan kanker paru sebanyak 60%.

Apa penyebabnya?
penyebabnya bisa karena penyakit kanker itu sendiri atau akibat dari terapi kankernya.Kanker menyebabkan umur sel darah merah lebih pendek, menyebabkan hormon pembentuk eritrosit (sel darah merah) berkurang. Pada beberapa pasien, sel-sel kanker ini berkumpul di sumsum tulang, menyebabkan gangguan pembentukan sel darah baru. Obat-obat kemoterapi juga dapat memicu anemia karena membunuh sel-sel darah muda dan menganggu kerja hormon pembentuk sel darah.

Pemeriksaan darah 
Seperti yang sudah sering didengar, hemoglobin anda akan diperiksa untuk mendiagnosis adanya anemia. Kadar normal hemoglobin untuk wanita yaitu 12-16 g/dl. Jika kadar hemoglobin anda kurang dari 12 g/dl artinya anda mengidap anemia. Hemoglobin adalah zat yang memberi warna merah pada sel darah dan tugasnya mentransport oksigen.

Terapi anemia pada penderita kanker
Penderita kanker ini mendapatkan transfusi darah. Sayangnya transfusi darah bukan terapi menyembuhkan anemianya, karena efeknya yang singkat, kan sel-sel darah itu punya masa hidup yang terbatas. Ada terapi lain yang dapat membantu pasien anemia ini, yaitu dengan suntikan hormon eritropoietin. Hormon ini tugasnya mendorong produksi sel darah merah.


Terapi anemia dengan hormon ini efeknya lebih panjang daripada dengan transfusi darah. Hemoglobin secara konstan bertahan baik kadarnya, sehingga kualitas hidup pasien lebih baik. Hormon ini disuntikkan di bawah kulit. 

Penyebab terpenting rasa lemah pada pasien kanker adalah anemia. Oleh karena itu sangat penting menjaga kadar hemoglobin pada pasien-pasien ini. Keadaan lemah ini tidak akan membaik jika pasien hanya istirahat atau menghindari aktivitas saja. Training seperti berjalan kaki dan naik sepeda dapat memoerbaiki produktivitas dan kualitas hidup pasien. 

Salam sehat :)