"Karena baca tweet teman yg ngomongin air ketuban, jd kepikiran bikin tulisan ini"
Selama dalam kandungan bayi dilindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban. Air ketuban berasal dari plasma darah ibu, isinya terdiri dari protein, karbohidrat, elektrolit, lemak, dll yang baik untuk pertumbuhan janin. Seiring dengan pertumbuhan janin, saat fungsi ginjalnya sudah berkembang, maka pipis janin juga ditemukan dalam air ketuban. Namun, air ketuban selalu diperbaharui tiap 3 jam, sehingga tetap layak untuk janin. Di dalam lindungan rahim, selaput dan cairan ketuban ini, janin juga belajar menelan dan bernafas. Air ketuban masuk ke dalam paru-paru dan lambung. Namun ini normal, itu semua dimaksudkan Tuhan untuk perkembangan organ-organ janin.
Sisa cairan ketuban yang tertelan, selain dikeluarkan lewat urin, akan dikeluarkan juga lewat feses bayi yang pertama kali yaitu 24 jam setelah bayi dilahirkan, nama latin dari feses janin ini adalah mekonium. Keluarnya mekonium setelah bayi dilahirkan adalah tanda bahwa usus janin tidak cacat. Jika mekonium ini tidak keluar dalam waktu 24 jam, maka dokter akan curiga terhadap kelainan usus besar bayi.
Normalnya, cairan ketuban bening, namun jika mekonium keluar saat bayi masih dalam kandungan atau pada saat persalinan, warna air ketuban bisa menjadi kecoklatan atau hijau. Mengapa mekonium ini bisa keluar sebelum bayi dilahirkan? Ini merupakan tanda bahwa janin kekurangan asupan oksigen. Misalnya jika leher janin terlilit tali pusatnya sendiri. Atau misalnya karena ibu menderita tekanan darah tinggi atau diabetes melitus yang tidak terkontrol. Masih banyak penyebab lainnya.
Pada kasus selaput ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum pembukaan leher rahim lengkap saat persalinan), dokter akan memeriksa warna cairan ketuban. Dokter akan memeriksa keadaan janin anda dengan alat Cardiotocogramm (CTG), alat ini merekam kontraksi rahim dan pola denyut jantung janin. Apalagi dengan adanya cairan ketuban berwarna hijau, dokter akan mengamati perubahan-perubahan pada kertas CTG tersebut. Dengan pengamatan ini akan ditentukan apakah janin boleh lahir spontan atau harus segera dilahirkan dengan operasi caesar.
Bayi yang lahir dengan air ketuban berwarna hijau segera dibersihkan saluran pernafasannya dengan alat suction. Hal ini untuk menghindari gangguan pernafasan janin dan infeksi paru-paru, karena bisa saja saluran pernafasan bayi tersedak air ketuban. Tidak semua janin yang lahir dengan cairan ketuban warna ijo menderita gangguan pernafasan, dan mereka sehat-sehat saja. Namun ada pula yang paru-parunya tersedak cairan ketuban ijo, yang menderita gangguan pernafasan akut, yang disebut "sindrom aspirasi mekonium". Gejalanya antara lain, saat bayi lahir tidak kuat menangis, atau hanya mengerang, ini pertanda nafasnya lemah, kulitnya kebiruan, cuping hidungnya merekah, tali pusat kehijauan, gerakan otot yang lemah. Pada bayi normal, saat lahir bisa saja tidak langsung menangis dan kulitnya kebiruan, namun dokter akan mengamati selama 5 menit dan 10 menit pertama. Bayi normal tentu saja warna kulitnya kemudian akan memerah, dan menangis kuat disertai gerakan tangan dan kaki yang kuat.
Pada bayi yang menderita sindrom aspirasi mekonium, akan dirawat pada ruang intensif dan dirawat sampai pernafasannya membaik.
Oya, ada mitos katanya cairan ketuban yang hijau itu karena waktu BAB atau BAK tidak bersih cebok. Ini tidak ada hubungannya sama sekali.
Salam sehat.
artikel yang bagusL:)
ReplyDeleteterima kasih sudah merespon artikelnya
Delete