Tuesday, March 10, 2015

Mujizat kesembuhan

Hai teman-teman, hari ini saya mendapatkan pelajaran kehidupan yang sangat berharga yang saya ambil dari pasien di rumah sakit tempat saya praktek.

Saya akan menceritakan kronologis kejadiannya:

Pasien A:
Seorang ibu berusia 27 tahun baru berjuang melahirkan anak pertamanya. Setelah si anak lahir, kemudian ari-arinya lahir dengan selamat. Namun beberapa jam setelah kelahiran anaknya, kontraksi rahim ibu tidak bagus sehingga menimbulkan pendarahan, bidan curiga ada sisa ari-ari yang masih menempel di rahim ibu. Telah dicoba berbagai macam terapi medis untuk menghentikan pendarahannya, namun klinik tidak sanggup lagi menangani kasus ibu ini, lalu akhirnya 6 jam setelah persalinan, ibu di bawa ke RS.

Di RS keadaan pasien semakin buruk, tekanan darahnya sangat rendah, tanda bahwa si ibu kehilangan banyak darah, saat saya sentuh perutnya ternyata kontraksi rahim ibu masih buruk, rahim lembek, kurang bisa diraba, rupanya ini yang menyebabkan pendarahan itu. 

Ini adalah hari Sabtu pagi, hari dimana dokter kandungan biasanya jarang praktek. Namun hanya selang 2 menit dari kedatangan dr. E Sp.OG (spesialis kandungan), datanglah si pasien perdarahan ini (mujizat Allah SWT). Kebetulan kamar operasi saat itu kosong (mujizat Allah SWT). Kebetulan dokter anestesi/bius masih berada di RS setelah ada operasi bedah (mujizat), hari sabtu jarang ada operasi bedah. Karena ada dokter kandungan dan dokter anestesi, maka operasi dapat dilakukan segera. Kadar Hb si ibu 5,1 mg/dl sebelum dilakukan operasi kuret, sehingga keluarga pasien harus mencari darah untuk transfusi segera (RS tidak punya bank darah sehingga keluarga pasien harus mengambil darah di PMI). Golongan darah ibu B, golongan darah B termasuk langka, tapi 5 kantong darah bergolongan B hari itu ada di PMI (Mujizat).  Operasi ini tidak memberikan hasil yang baik karena pendarahan kerap terjadi, sehingga Hb ibu kini tinggal 3mg/dl, tensi ibu sangat rendah, ibu tidak sadarkan diri karena kekurangan darah, sementara darah yang akan ditransfusi belum sampai ke RS. Dokter kandungan memanggil keluarga pasien A untuk memberitahu kemungkinan bahwa pasien bisa meninggal. Suami pasien masih berada di luar kota dan baru sampai tengah malam, jadi dipanggillah ibu dari pasien A. Sang ibu pasien sangat syok, sangat bingung. Dokter kandungan bilang, dia bisa lakukan operasi pengangkatan rahim namun resikonya si pasien bisa meninggal di meja operasi, jika tidak dilakukan pengangkatan rahim resikonya juga si pasien bisa meninggal. Akhirnya si ibu dari pasien A melanjutkan ikhtiarnya, dia setuju si pasien diangkat rahimnya walaupun ini bisa membuat anaknya meninggal. Saat operasi baru dimulai, darah dari PMI datang (mujizat) dan pasien dioperasi. Saya ikut menjadi asisten dr. E saat operasi ini. Melihat bentuk rahim yang sangat lembek dan berwarna sangat pucat, tidak mungkin ibu ini akan selamat namun saat operasi hampir selesai, pasien membuka matanya (mujizat), hal ini sangat mengejutkan si dokter anestesi sehingga kami semua sangat mengharapkan kesembuhan ibu. Saat itu baru 3 kantong darah yang masuk, namun kondisi ibu lumayan (mujizat). Setelah selesai operasi, pasien dirawat di ruang intensif. Karena saya dokter jaga pada hari itu dinas 24 jam, maka saya yang bertugas mengobservasi pasien di ruangan. Seharusnya saya lelah dan mengantuk hari itu karena tenaga terpakai saat operasi dan observasi pasien lain, namun kali ini saya tidak mengantuk (mujizat), saya sangat segar, hingga jam 4.30 subuh saya masih berada di ruang intensif mengawasi pasien (mujizat). Hampir jam 9 pagi, sebelum pulang saya sempatkan mengecek keadaan si pasien A. Saya sangat bersyukur bahwa kini tekanan darah pasien sangat stabil, tidak tampak perdarahan aktif setelah operasi, pasien sadar dan kulit tampak cerah, tangan kaki pasien yang tadinya dingin sudah hangat, bahkan nadinya pun kuat. Total darah yang ditransfusikan adalah 7 kantong.

Hari ini saya tidak sedang praktek di RS, salah seorang perawat memberi tahu saya bahwa keadaan pasien A baik dan besok bisa pindah ke ruang perawatan biasa. Alhamdulillah.

Pelajaran yang saya petik:
  • Jika kematian pasien A ditakdirkan dihari itu, maka pasti dia sudah meninggal. Namun Allah belum menakdirkan pasien itu meninggal dan memberikan pertolonganNya sehingga pasien selamat. Saat pasien datang, kebetulan ada dokter kandungan. Saat butuh darah golongan B, darah yang langka itu tersedia di PMI. Saat seharusnya dokter jaga ruangan lelah dan mengantuk, Allah membuat sang dokter sehat dan segar sehingga dapat mengawasi pasien dengan baik.
  • Bisa saja Allah mengambil nyawa pasien A, mungkin dengan cara membuat dokter kandungannya tidak datang, mungkin dengan membuat PMI tidak ada stok darah dan cara-cara lainnya. Namun, takdir umur pasien A masih panjang, sehingga Allah membuat skenario untuk menolong pasien.
  • Jika kita ditakdirkan untuk meninggal, maka apapun usaha kita, sekeras apapun kita berjuang, pasti hari itu kita akan meninggal. Namun jika kita ditakdirkan belum akan meninggal, maka bantuan Allah datang, seberat apapun penyakit atau musibah yang kita derita.
  • Tetaplah berikhtiar, berusaha untuk sembuh atau keluar dari masalah yang menimpa kita karena bisa saja ikhtiar itu menolong dan menghapus kesalahan kita dimasa lalu.
Semoga Allah SWT selalu menyayangi dan melindungi kita, amin.

Tuesday, March 3, 2015

Gimana cara pilih metode KB

biasanya ibu-ibu masih bingung cara memilih metode KB, mau pil, suntik atau spiral??

Pertama, cari tau dulu tujuan KB anda apa, apakah mau menjarangkan kehamilan (dalam 1-2 tahun tidak hamil dulu), atau mau menunda kehamilan dalam waktu lama.

Jika ibu ingin menunda kehamilan dalam waktu lama, KB yang sangat dianjurkan adalah spiral, karena efektifitasnya yang lebih baik daripada pil atau suntik. Pil jika kita tidak minum dengan teratur sangat mungkin bisa hamil, suntik pun jika salah jadwal atau lewat jadwal sangat mungkin bisa hamil.

Spiral aman digunakan, tanyakan ke dokter lebih lanjut bagaimana cara supaya spiral aman. Mungkin nanti akan saya tuliskan artikel khusus mengenai spiral. Spiral juga cocok digunakan untuk ibu menyusui yang ingin menjarangkan kehamilan.

Jika ibu hanya ingin menunda kehamilan dalan masa singkat, pil KB adalah pilihan yang tepat. Jika anda berhenti menggunakan pil, maka masa subur anda kembali dengan cepat. Beda dengan KB suntik, karena KB di"depositokan" ke dalam tubuh, maka kembalinya masa subur lebih lama, bahkan bisa berbulan-bulan tidak haid setelah berhenti suntik, karena tubuh harus beradaptasi dengan siklus hormonnya lagi.

Khusus untuk pengguna pil KB, saya sarankan jika lupa meminum pilnya, langsung diminum 1 pil saat ingat dan pakai kondom selama 5 hari kedepan untuk mencegah kehamilan. Minum pil langsung 2 memang boleh, namun beberapa wanita mengalami mual dan muntah hebat dengan metode minum langsung 2.

Untuk ibu yang tidak ingin hamil lagi karena anak sudah cukup, usia juga sudah beresiko jika hamil, maka metode KB yang paling baik adalah sterilisasi, sehingga sperma tidak akan membuahi telur, karena salurannya dimampatkan dan digunting. 

Selamat ber-KB :)

Thursday, February 19, 2015

Sindrom HELLP

Mungkin anda tidak pernah mendengar tentang sindrom HELLP, tapi mungkin anda pernah mendengar mengenai orang-orang atau kerabat anda yang pada saat hamil menderita hipertensi berat. Nah, HELLP sindrom ini adalah salah satu variasi dari penyakit hipertensi pada kehamilan. Penyakit ini didiagnosa dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Keluhan pada ibu hamil yang menderita sindrom HELLP bisa sangat minim sampai sangat berat, diantaranya:
kaki bengkak, berat badan yang bertambah drastis, sakit kepala, nyeri perut bagian atas, mual-muntah, pengelihatan yang kabur, kejang, mimisan.

Pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan hipertensi, kemudian dokter akan melakukan tes darah dan urin untuk mengetahui beratnya penyakit. Bila ditemukan kadar trombosit yang rendah, adanya peningkatan enzim hati (SGOT-SGPT) dan peningkatan kadar bilirubun dan LDH maka dapat dipastikan bahwa hipertensi pada ibu tergolong sebagai sindrom HELLP.

Apa bedanya sindrom HELLP dengan hipertensi pada kehamilan?
singkatnya, jika hipertensi tidak menimbulkan gejala dan tidak mempengaruhi hasil laboratorium, maka hipertensinya saat itu tidak menyebabkan komplikasi organ ibu yang membutuhkan perhatian. Namun jika hipertensi disertai oleh gejala/sindrom maka komplikasi pada ibu dan janin semakin besar.

Apa saja komplikasi yang bisa terjadi?
Pada ibu dapat terjadi kerusakan organ, seperti ginjal, hati dan jantung. Pada janin dapat menyebabkan plasenta janin rusak, akibatnya janin kurang mendapat asupan makanan hingga pertumbuhannya terhambat, bila janin kurang mendapat asupan oksigen dari ibu dapat terjadi gawat janin. Bila Plasenta lepas sebelum persalinan maka dapat terjadi perdarahan, hal ini merupakan kegawatdaruratan untuk ibu dan janinnya.

Apa obat untuk sindrom HELLP?
Anda akan diberikan obat hipertensi dan obat-obatan penunjang lainnya. Jika penyakit hipertensi menimbulkan gejala dan komplikasi, dokter akan mempertimbangkan untuk melahirkan bayi anda walaupun bayi dalam kondisi masih prematur. Karena komplikasi tersebut akan berangsur-angsur membaik setelah janin dilahirkan. Sebelum dilakukan persalinan, maka ibu akan mendapatkan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru janin.

Bisakah dicegah?
Hipertensi pada kehamilan maupun sindrom HELLP tidak dapat dicegah. Namun komplikasinya dapat diminimalkan jika penanganannya baik. Oleh karena itu, pada trimester ketiga kehamilan ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya lebih rutin terutama jika mempunyai hipertensi, sehingga komplikasinya dapat terdeteksi dini.


Wednesday, February 18, 2015

Bagaimana saya harus memakai kartu BPJS saya

Bismillah...
Sebenarnya saya tidak berkompeten menulis tentang cara menggunakan BPJS, namun di sini saya ingin berbagi bagaimana supaya pasien-pasien bisa nyaman dan cepat ditangani saat berobat dengan kartu ini. 
Indonesia baru mempunyai sistem jaminan kesehatan nasional, jadi wajar masih banyak kekurangan di sana-sini. Daripada mengeluhkan kekurangan-kekurangannya, lebih baik kita fokus ke pemakaiannya saja, masalah kebijakan dan sistem kita serahkan saja pada pemerintah. 

  1. Jika anda belum terdaftar, daftarkan segera secara online di mendaftar BPJS atau jika anda tidak mengerti, mintalah didampingi orang yang mengerti. Pilih klinik atau puskesmas pelayanan pertama yang paling dekat dengan rumah anda. Jangan menunda sehingga saat sakit baru mendaftar, karena kartu BPJS baru aktif 7 hari setelah pembuatan.
  2. Jika BPJS anda sudah aktif, namun kartunya belum anda terima, maka anda tetap dapat berobat dengan BPJS.
  3. Daftarkanlah sendiri kartu BPJS anda, jangan minta orang lain mengurus semuanya. Hal ini bisa menimbulkan kekeliruan dalam memilih fasilitas kesehatan saat mendaftar. Beberapa orang yang seperti ini malah kebingungan saat sakit harus kemana, tidak tahu dimana puskesmas atau kliniknya. 
  4. Berobatlah segera jika anda sakit, jangan menunda hingga sakitnya parah. Menurut pengalaman saya, pada saat pasien sakit namun kondisinya stabil, maka akan lebih cepat pasien tersebut mendapatkan rujukan dan dirujuk ke fasilitas lengkap atau pindah dari RS A yang kurang fasilitas ke RS B yang fasilitasnya lebih lengkap. Contoh-contoh kasusnya akan saya terangkan nanti.
  5. Menurut pengalaman, merujuk pasien dengan kondisi tidak stabil ke RS swasta sama sulitnya dengan merujuk ke RSUD/pemerintah. Jadi tidak benar jika karena menggunakan kartu BPJS jadi sulit mendapat rujukan. Biasanya jadi sulit, jika pasien kondisinya buruk/tidak stabil sehingga butuh fasilitas dan dokter yang lebih ahli. Perbandingan jumlah RS yang punya fasilitas lengkap dan jumlah pasien yang membutuhkan tidak seimbang, inilah mengapa merujuk pasien dengan kondisi buruk sangat sulit.
  6. Jika anda sakit yang kira-kira butuh penganganan segera dengan alat-alat kesehatan yang lengkap, maka anda tidak perlu ke puskesmas atau klinik, langsung saja ke Rumah Sakit terdekat yang bekerjasama denga BPJS. Contoh-contoh kasusnya akan saya terangkan nanti.
  7. Semua RSUD menerima pasien BPJS, tidak semua RS Swasta menerima pasien BPJS. Jadi, mungkin luangkanlah waktu anda mencari info RS swasta mana saja yang menerima BPJS.
  8. RS swasta ada yang tidak menerima BPJS mandiri, namun menerima BPJS jenis lainnya, tergantung kerjasamanya dengan BPJS. Jadi kebijakan tiap RS swasta berbeda-beda.
  9. Jika anda mendapatkan masalah yang ada kaitannya dengan penggunaan BPJS saat berobat di RS, maka anda boleh mengajukan komplain ke pihak BPJS rumah sakit. Dokter atau perawat tidak ada kaitannya dengan kebijakan RS, tugas mereka merawat pasien saja.
  10. Ada obat-obatan yang tidak dijamin oleh BPJS, sehingga pasien harus menebus sendiri. Obat-obatan yang dijamin BPJS ada dalam formularium nasional. Klik link ini untuk mengetahui Obat yang dijamin BPJS
Banyak pasien-pasien yang sudah terbantu dengan adanya BPJS. Misalnya pasien-pasien cuci darah seumur hidup yang seharusnya mengeluarkan uang kira-kira 2 juta rupiah perminggu untuk cuci darah, kini tidak perlu memikirkan biaya tersebut. Agar pasien-pasien nyaman dengan pelayanan BPJS, luangkan waktu untuk mencari info mengenai BPJS selagi sehat.