Kemarin saya baru mengikuti seminar di RS omni Pulomas (thanks to RS Omni), pembicaranya adalah dokter spesialis penyakit dalam dr. Didi Kurniadhi Sp.PD, KKV. Seminarnya membahas tentang manajemen dan diagnosis peripheral arterial disease atau disingkat PAD. Saya akan memberikan sedikit informasi PAD pada kesempatan kali ini.
PAD adalah penyakit yang ditimbulkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri (artherosclerosis). Penyempitan ini disebabkan oleh timbunan plak dan perkapuran pada dinding arteri (sama seperti yang terjadi pada penyakit jantung koroner). Kebanyakan pasien dengan PAD juga mempunyai plak pada dinding arteri jantung, hal ini menyebabkan meningkatnya resiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, PAD dapat menjadi pertanda awal penyakit kardiovaskuler, seperti jantung koroner dan stroke.
PAD biasanya terjadi pada tungkai, umumnya plak menempel pada lebih dari 1 tempat. Adanya sumbatan plak pada PAD membuat aliran darah ke kaki menjadi berkurang, sehingga timbul gejala-gejala iskemuk seperti nyeri, keram, rasa berat atau baal pada tungkai saat berjalan atau berolahraga dan nyeri akan hilang jika beristirahat (disebut juga intermittent claudication). Jika tidak diobati, maka dapat menjadi berat, membuat ulkus/borok pada kaki dan bahkan bisa lumpuh bila terjadi sumbatan total pada arteri.
Hipertensi, diabetes, obesita, rokok dan lansia dapat menjadi faktor resiko terkena PDA:
- Orang usia < 50 tahun dengan diabetes ditambah salah satu faktor resiko seperti merokok, hipertensi, hiperkolesterol.
- Orang usia 50-69 dengan riwayat merokok atau diabetes
- Orang usia diatas 70 tahun
http://www.drugs.com/health-guide/peripheral-arterial-disease.html |
Gejala awal yang timbul pada PDA misalnya kaki terasa berat, nyeri (lokasinya tergantung letak arteri yang tersumbat). Kaki pucat jika diangkat ke atas dan kebiruan jika berdiri (elevation pallor and dependent rubor). Rambut/bulu dibagian kaki yang terkena PDA rontok, kulit kering, pecah-pecah. Jika luka di daerah sekitar sumbatan, maka luka kecil pun sulit sembuh, menjadi borok yang kehitaman dan jaringan kulitnya mati.
http://virchicago.com/peripheral-artery-disease/ |
50% dari orang yang terkena PDA tidak menimbulkan gejala sama sekali, oleh karena itu dianjurkan pada orang yang memiliki faktor resiko yang disebutkan di atas (diabetes, perokok, hipertensi dan hiperkolesterol) untuk memeriksakan diri ke dokter. Adanya kerusakan saraf tepi pada diabetes (neuropati) juga dapat menyebabkan nyeri tidak terlalu terasa.
Dokter akan memeriksa kaki yang terkena PDA dengan meraba denyut nadi kaki, kemudian memeriksa tekanan darah di kaki (Ankle-brachial index), untuk memastikan PDA maka akan dilakukan pemeriksaan USG duplex, jika diperlukan akan dilakukan angiografi. Dokter juga akan memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol dan gula darah.
Pada pasien PDA yang stabil/ringan, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi perburukan, pasien juga diminta untuk berhenti merokok, olahraga, memperbaiki kadar gula darah, hipertensi dan kolesterol. Pada kasus berat, dilakukan tindakan bedah untuk memperbaiki aliran darah.
http://www.youtube.com/watch?v=8q4Cz-a6zkQ
http://www.youtube.com/watch?v=8q4Cz-a6zkQ
No comments:
Post a Comment