Anestesi epi- atau peridural adalah bius regional yang dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit saat kontraksi rahim (fase pembukaan) dan saat bersalin. Tidak semua rumah sakit di Indonesia menyediakan fasilitas ini. Setelah membaca artikel ini, pasti langsung cari info, RS yang menyediakan fasilitas ini, hehehe.
Di Jerman, bius lokal ini lebih populer dengan cara peridural anestesi/ PDA, sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan epidural anestesi atau intratekal labour anesthesia/ ILA. Sebelum kamu memutuskan untuk menikmati fasilitas persalinan tanpa rasa sakit ini, kamu harus tau dulu kelebihan, kekurangan dan bagaimana cara dokter membius, supaya nanti tidak kaget.
Apa yang dilakukan dokter?
Dokter akan meraba punggung anda seperti gambar di bawah untuk memastikan daerah yang akan dibius.
Setelah itu daerah yang akan dibius akan dibersihkan dengan desinfektan (disemprot-semprot dengan betadin dan alkohol). Sebelum obat anestesi regional dimasukkan, akan disuntikkan bius lokal di antara dua tulang belakang, ini supaya saat obat anestesi PDA/epidural yang jarumnya lebih besar dan tusukannya lebih dalam tidak menimbulkan rasa sakit. Jarum yang lebih besar akan ditusukkan di daerah yang sama, setelah jarum masuk ke ruang pembungkus sumsus tulang (epi-/peridural), akan dimasukkan kateter kecil melalui jarum tersebut. Melalui kateter ini, dokter menyuntikkan obat anestesi regional.
Saat dokter menyuntikkan obat anestesi, rasa hangat dan rasa tergelitik/ kesemutan akan menjalar dari pinggang ke kaki, diikuti rasa baal. Nah, setelah 15 menit, kamu tidak akan merasa sakit saat kontraksi rahim terjadi. Cara anestesi seperti ini tidak akan membuat kamu tidur/ tidak sadar.
Kapan pasien di bius?
Biasanya pada pembukaan mulut rahim sudah 4 cm, ibu sudah tidak tahan nyeri, dan pada saat inilah dilakukan pembiusan. Namun pada dasarnya pada setiap fase persalinan, anestesi boleh dilakukan.
Apa efeknya pada persalinan?
Jantung janin harus selalu dipantau terus-menerus dengan alat CTG (kardiotokografi), dan ibu harus berbaring miring ke satu sisi. Biasanya kekuatan otot-otot perut, pinggang sampai kaki akan tetap ada sampai proses bersalin selesai. Juga gerakan tungkai kaki tidak melemah dan terbatas. Namun pada beberapa kasus (jarang), efek bius terlalu kuat, sehingga saat bersalin, kamu tidak bisa mengejan dengan baik. Beberapa ibu juga butuh infus oksitosin, karena kontraksi rahim berkurang akibat efek obat bius. Pada kasus ekstrim bisa terjadi, persalinan normal tidak dapat dilakukan karena hilangnya kontraksi rahim dan relaksasi otot-otot ibu, sehingga bumil harus dioperasi caesar.
Apa keuntungan dari anestesi PDA/epidural?
- Lebih dari 90% ibu yang mendapatkan pembiusan, tidak merasakan nyeri, sehingga proses persalinan lebih nyaman.
- Ibu tetap sadar dan merasakan kontraksi, namun tidak merasa nyeri.
- Pembiusan dapat dilakukan pada pasien dengan tekanan darah tinggi.
- Bumil dapat terhindar dari stress sehingga energi saat mengejan lebih banyak
Apa kekurangannya?
- Karena efeknya yang menurunkan tekanan darah, maka setelah pemberian
anestesi, ibu gak boleh turun atau jalan-jalan, takut tekanan darah
tiba-tiba "drop" (hipotensi postural).
- Sakit kepala. Ini karena bila penusukan jarum terlalu dalam, cairan spinal keluar. Namun kejadian ini hanya 1%.
- Sakit punggung setelah melahirkan. (lumayan sering)
- Sulit buang air kecil (jarang), jadi akan dipasangkan kateter urin sementara.
- Jarum bius melukai syaraf (amat sangat langka, dokter yang mengerjakan pembiusan adalah dokter berkompeten pastinya, namun seperti lagu Kahitna, dokter pun manusia biasa yang kadang salah)
Apakah lebih nyaman dibandingkan dengan operasi Caesar?
Jika tidak ada indikasi medis untuk operasi Caesar, ya lebih nyaman melahirkan normal dengan anestesi epidural. mengapa?
- Dibandingkan persalinan dengan operasi Caesar (sama-sama tidak nyeri
saat melahirkan), setelah melahirkan dengan anestesi epidural, kamu bisa
lebih cepat pulih
- Bumil dapat terhindar dari komplikasi operasi Caesar yang mungkin terjadi, misalnya sumbatan gumpalan darah di kaki (trombosis vena), perlengketan, luka sayat dan pada otot perut yang lama pemulihannya.
Dari perbandingan keuntungan dan kekurangan tadi, menurut pendapat saya pribadi, anestesi regional ini menguntungkan pasien. Nah, selamat berpikir-pikir sebelum memutuskan.