Sunday, April 29, 2012

hamil sehat untuk penderita diabetes gestasional

Anda pengidap diabetes kehamilan? Jangan khawatir, anda tetap bisa memiliki kehamilan dan janin yang sehat. Yuk simak bagaimana caranya.

Yang paling penting pada wanita dengan gangguan toleransi glukosa dan diabetes gestasional adalah mengatur diet. 9 dari 10 wanita yang memperbaiki diet dan beraktivitas dapat memperbaiki status gula darahnya. Dengan pengaturan nutrisi yang baik komplikasi diabetes seperti janin besar, dapat dihindari. Konsultasikanlah bersama dokter anda mengenai pengaturan makanan selama hamil.

Apa saja yang harus diperhatikan
  • Kurangi asupan gula sederhana, seperti jus, soft drink, cake, coklat, jelly, snack, selai, makanan siap saji.  Wah, hampir cemilan yang biasanya kita makan itu termasuk golongan gula sederhana ya.
  • Berolahraga. Bukan untuk mengurangi berat badan anda, namun untuk menjaga stabilnya kadar gula darah dan pemperbaiki kerja hormon insulin. Berjalan cepat selama 15 menit 3 kali seminggu sangat menguntungkan. Kemudian pelan-pelan ditingkatkan, berjalan cepat 15 menit setiap hari misalnya. Bersih-bersih di rumah juga termasuk aktivitas menguntungkan untuk memperbaiki kadar gula darah.
  • Miliki alat tes diabetes sendiri. Periksalah gula darah anda setiap hari, setelah bangun tidur, satu jam dan 2 jam setelah makan siang. Inilah batasan gula darah yang harus anda jaga selama hamil:
    • Gula darah puasa (sebelum sarapan): < 90 mg/dl
    • Satu jam setelah makan: 140 mg/dl
    • 2 jam setelah makan: 120 mg/dl
Jika setelah pengaturan makan gula darah tetap tinggi, maka anda harus dibantu dengan suntikan insulin.
Sebaiknya sebelum hamil, biasakanlah makan yang sehat dan olahraga yang teratur.

Salam sehat :)

Saturday, April 21, 2012

mengenal Myom

Banyak para wanita yang menderita Myom. Mengapa pada beberapa wanita Myom dapat berkembang? penyebabnya belum jelas, namun besarnya tumor dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Pada wanita menopause, myom akan berhenti membesar karena tidak ada pengaruh dari hormon wanita tadi. Myom adalah tumor jinak pada rahim. Tumbuhnya bisa dimana saja, misalnya di dinding rahim atau di mulut rahim. Tumor ini terdiri dari sel-sel otot di jaringan ikat. Tumor ini bisa tumbuh pada otot rahim dan membesar ke arah liang rahim, bisa juga tumbuh pada otot rahim dan membesar ke arah dinding rahim, atau tumbuh pada kulit luar rahim. 



Siapa saja yang beresiko menderita myom? Faktor keturunan, obesitas, penyakit diabetes dan hipertensi berpengaruh.Wanita yang belum pernah melahirkan beresiko lebih besar ketimbang yang sudah pernah.

Bagaimana gejala adanya myom? Gejala adanya Myom tergantung lokasi dan besarnya tumor.Tumor yang berada pada dinding rahim biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika lokasinya di endometrium, maka bisa menimbulkan keluarnya flek di luar menstruasi dan nyeri saat mens, dapat juga menyebabkan infertilitas karena menyulitkan implantasi embrio pada rahim atau mencetuskan keguguran atau kelahiran bayi prematur. Jika tumbuhnya menutup saluran telur, bisa menyebabkan infertilitas. Jika Myom tumbuh ke luar mulut rahim, bisa menyebabkan nyeri saat berhubungan sex.



Tumor yang besar seperti gambar di atas bisa menyulitkan buang air besar, karena letaknya yang mendesak rektum. Jika tumor di atas letaknya di depan rahim, bisa menyebabkan rasa tidak puas setelah buang air kecil (anyang-anyangan).

Bagaimana dokter mendiagnosis? Kalau tumor cukup besar, bisa diraba pada pemeriksaan. Dengan bantuan USG tumor dapat terdeteksi.


Gambar di atas menunjukkan pemeriksaan Myom menggunakan USG transvaginal.

Apakah Myom harus dioperasi? Jika Myom terdiagnosis secara kebetulan melalui USG, tanpa adanya keluhan, maka tak perlu buru-buru dilakukan penanganan. Cukup dengan pemeriksaan rutin untuk mengamati pertumbuhan tumor.

Kapan Myom harus dioperasi dan penanganan lainnya, simak dalam artikel terpisah.

Salam sehat :)