Saturday, April 6, 2013

Infeksi Toxoplasma pada Kehamilan

Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat menyerang orang sehat, hamil, maupun tidak hamil, pria maupun wanita.

Apakah kucing sumber infeksi Toxoplasma?
Benar kucing adalah sumber infeksi utama Toxoplasma. Parasit ini berkembangbiak dengan 2 cara, yaitu seksual/kawin dan membelah diri pada kucing. Sedangkan pada hewan lain, parasit ini berkembangbiak dengan cara membelah diri saja. Intinya, sumber infeksi adalah hewan-hewan di darat, misalnya ayam, sapi, babi, kambing, tikus, kuda, anjing, dll.

Bagaimana manusia terinfeksi Toxoplasma?
Parasit ini dikeluarkan dalam bentuk Oocyst melalui kotoran/feses kucing (bukan melalui air liur kucing). Oocyst ini bisa hidup berbulan-bulan. Jika kotoran kucing ini mencemari tanah disekitarnya, maka dapat terjadi penularan Oocys yang kontak dengan tanaman/sayuran dan hewan lain.
Cara penularan melalui hewan lain yang terinfeksi Toxoplasma ke manusia yaitu apabila kita memakan daging setengah matang atau daging asap atau sate yang tidak merata matangnya. Karena di dalam daging/otot hewan yang terinfeksi mengandung kista. Kista akan mati jika daging dimasak dengan matang.
Cara penularan lain adalah jika kita memakan sayuran/lalapan yang terkontaminasi Oocyst. Oleh karena itu penting untuk mencuci dan memasak sayuran dengan baik.

Bagaimana jika manusia terinfeksi Toxoplasma?
Jika kita terinfeksi maka tubuh akan membuat antibodi dalam aliran darah yang akan menghambat Oocyst atau kista berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu Tachyzoid. Bentuk Tachyzoid ini dapat membelah diri dan memperbanyak diri, sehingga disebut bentuk aktif dan infeksius. Tachyzoid yang masuk ke dalam sel otot atau sel hati atau otak akan berubah menjadi Bradyzoid yang tidak aktif/ tidak membelah diri. Apabila manusia terganggu sistem imunitasnya maka bentuk Tachyzoid ini sangat cepat memperbanyak diri karena tubuh tidak memproduksi antibodi yang cukup , misalnya pada pasien AIDS, pasien kanker yang menerima obat kemoterapi atau pada pasien yang minum corticosteroid. Intinya jika kita sehat, maka infeksi parasit ini tidak akan merusak organ tubuh kita dan tidak akan menimbulkan gejala. Tubuh kita akan memproduksi antibodi melawan infeksi parasit ini.

Bagaimana ibu hamil yang terinfeksi Toxoplasma dapat menulari janin?
Jika ibu terinfeksi Toxoplasma beberapa bulan sebelum hamil, maka janin tidak akan tertular, karena parasit ini tidak dalam bentuk aktif/ Tachyzoid. Bentuk Tachyzoid ini sangat infeksius, melalui plasenta dapat masuk ke tubuh janin. Tubuh janin belum sempurna memproduksi antibodi, produksi Tachyzoid tidak dapat dikendalikan, sehingga sangat banyak Tachyzoid yang masuk kedalam sel dan membentuk kista Bradyzoit. Kista yang menumpuk ini memampetkan saluran cairan otak, sehingga terjadi hidrosefalus, memampatkan hati sehingga aliran darah ke hati tidak lancar dan terjadi asites (pengumpulan cairan di rongga perut).

Apa yang terjadi pada janin yang terinfeksi Toxoplasma?
Semakin dini usia kehamilan, semakin parah komplikasi akibat dari infeksi Toxoplasma pada janin. Jika ibu menulari janin pada 3 bulan pertama kehamilan, maka sangat mungkin terjadi abortus atau keguguran. Jika infeksi terjadi pada kehamilan trimester 2 atau 3, janin dapat mengalami cacat, tergantung organ tubuh janin apa yang diserang infeksi. Misalnya hidrosefalus, perut kodok atau asites, ketulian, kebutaan (retinokoroiditis), radang otak (ensefalitis), pengapuran otak (kalsifikasi).

Test Laboratorium
Karena infeksi ini tidak memberikan gejala, maka disarankan sebelum merencanakan kehamilan, pemeriksaan darah untuk infeksi TORCH (TOxoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes). Yang diperiksakan adalah IgM dan IgG. IgM adalah antibodi dalam darah yang muncul beberapa hari setelah terinfeksi. IgG adalah antibodi dalam darah yang muncul setelah 1-2 minggu infeksi akut dan akan menetap seumur hidup.

Membaca Tes Lab
Sebelum merencanakan kehamilan, sebaiknya tes lab IgG.
IgG positif: berarti anda sudah pernah terinfeksi Toxoplasma dan telah memiliki kekebalan tubuh, sehingga janin tidak akan tertular.
IgG negatif: berarti anda dalam setahun ini belum pernah terinfeksi. Kemudian pemeriksaan IgG dan IgM diulang pada saat hamil bulan pertama.

IgM positif dan IgG negatif, maka diperlukan pemeriksaan ulang IgM dalam 3 minggu, untuk meyakini apakah infeksinya baru terjadi atau nilai IgM tersebut palsu.

Bila pemeriksaan Toxoplasma pertama kali dilakukan saat hamil, maka selain IgG dan IgM, harus dilakukan pula pemeriksaan IgG avidity. Pemeriksaan ini dilakukan jika IgM dan IgG positif. Pemeriksaan ini memastikan apakah infeksi terjadi sebelum hamil ataukah saat hamil.

Pemeriksaan air ketuban: dapat dilakukan jika indikasi sangat kuat, janin berusia minimal 18 minggu.

Apakah Toxoplasma dapat diobati?
Ya, dengan antibiotik. Kapan Toxoplasma harus diobati pada ibu hamil?
-jika kadar IgG tinggi, IgM rendah
-jika kadar IgG dan IgM tinggi
-jika kadar IgG rendah dan IgM tinggi (infeksi akut)
Semakin dini infeksi diobati maka kemungkinan cacat janin juga semakin rendah.

Pengobatan trimester pertama (sampai usia kehamilan 15 minggu):
Spiramycin 9 Mio IU/hari p.o. dibagi dalam 3 dosis selama 4 minggu

Pengobatan trimester 2-3:
Sulfadiazin 50 mg/Kg/hari p.o. (max: 4 gram) dibagi dalam 4 dosis selama 4 minggu
Pyrimethamin 50 mg pada hari pertama, selanjutnya 25 mg/hari selama 4 minggu
Asam folin 10-15 mg/hari

Jika infeksi dikhawatirkan masih ada atau janin terinfeksi toxoplasma, maka terapi selang-seling dilanjutkan sampai akhir kehamilan.

Cara mencegah infeksi Toxoplasma:
- selalu mencuci tangan sebelum makan
- cuci lalapan sampai bersih
- jangan membeli makan di pinggir jalan
- masak sayur dan daging sampai benar-benar matang
- hewan peliharaan harus selalu sehat dan bebas Toxoplasma
- beri makanan hewan peliharaan dengan daging yang matang atau makanan kering

No comments:

Post a Comment